Tampilkan postingan dengan label pp. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pp. Tampilkan semua postingan

Farmakologi

FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah pengetahuan mengenai obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan standar yang sering dibutuhkan dalam Kegiatan Alam Terbuka.
NO Nama Obat Kegunaan
1 CTM Alergi, obat tidur
2 Betadine Antiseptik
3 Povidone Iodine Antiseptik
4 Neo Napacyne Asma, sesak nafas
5 Asma soho Asma,sesak nafas
6 Konidin Batuk
7 Oralit Dehidrasi
8 Entrostop Diare
9 Demacolin Flu, batuk
10 Norit Keracunan
11 Antasida doen Maag
12 Gestamag Maag
13 Kina Malaria
14 Oxycan Memberi tambahan oksigen murni
15 Damaben Mual
16 Feminax Nyeri haid
17 Spasmal Nyeri haid
18 Counterpain Pegal linu
19 Alkohol 70% Pembersih luka/antiseptic
20 Rivanol Pembersih luka/antiseptic
21 Chloroetil (obat semprot luar) Pengurang rasa sakit
22 Pendix Pengurang rasa sakit
23 Antalgin Pengurang rasa sakit, pusing
24 Paracetamol Penurun panas
25 Papaverin Sakit perut
26 Vitamin C Sariawan
27 Dexametason Sesak nafas
READ MORE - Farmakologi

Hipotermia

Hipotermia yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin
Gejala
· Menggigil/gemetar
· Perasaan melayang
· Nafas cepat, nadi lambat
· Pandangan terganggu
· Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat
Penanganan
1. Bawa korban ketempat hangat
2. Jaga jalan nafas tetap lancar
3. Beri minuman hangat dan selimut
4. Jaga agar tetap sadar
5. Setelah keluar dari ruangan, diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)
READ MORE - Hipotermia

PENDARAHAN

Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penghentian darah dengan cara
1. Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll
2. Fisika:
· Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
· Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
3. Kimia: Obat-obatan
4. Biokimia: vitamin K
5. Elektrik: diahermik
READ MORE - PENDARAHAN

Luka

Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
Gejala
· Terbukanya kulit
· Pendarahan
· Rasa nyeri
Penanganan
1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2. Tutup luka dengan kasa steril/plester
3. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
o Keluarkan tanpa menyinggung luka
o Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
o Evakuasi korban ke pusat kesehatan
2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.
READ MORE - Luka

Keseleo

 Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.
Gejala
· Bengkak
· Nyeri bila tekan
· Kebiruan/merah pada derah luka
· Sendi terkunci
· Ada perubahan bentuk pada sendi
Penanganan
1. Korban diposisikan nyaman
2. Kompres es/dingin
3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4. Tinggikan bagian tubuh yang luka
READ MORE - Keseleo

Kram

Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan. Gejala
· Nyeri pada otot
· Kadang disertai bengkak
Penanganan
1. Istirahatkan
2. Posisi nyaman
3. Relaksasi
4. Pijat berlawanan arah dengan kontraksi
i. Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.
Gejala
· Warna kebiruan/merah pada kulit
· Nyeri jika di tekan
· Kadang disertai bengkak
Penanganan
1. Kompres dingin
2. Balut tekan
3. Tinggikan bagian luka
READ MORE - Kram

Mimisan

Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
Gejala
· Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
· Kadang disertai pusing
Penanganan
1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
2. Tenangkan korban
3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4. Diminta bernafas lewat mulut
5. Bersihkan hidung luar dari darah
6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama
READ MORE - Mimisan

Histeria

Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.
Gejala
· Seolah-olah hilang kesadaran
· Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
· Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Pisahkan dari keramaian
3. Letakkan di tempat yang tenang
4. Awasi
READ MORE - Histeria

Magh

Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.
Gejala
· Perut terasa nyeri/mual
· Berkeringat dingin
· Lemas
Penanganan
1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2. Beri minuman hangat (teh/kopi)
3. Jangan beri makan terlalu cepat
f. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.
Gejala
· Nyeri di dada
· Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
· Kadang sampai tidak merespon terhadap suara
· Denyut nadi tak teraba/lemah
· Gangguan nafas
. Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
· Kepala terasa ringan
· Lemas
· Kulit berubah pucat/kebiruan
· Keringat berlebihan
Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Istirahatkan
3. Posisi ½ duduk
4. Buka jalan pernafasan dan atur nafas
5. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
6. Jangan beri makan/minum terlebih dahulu
7. Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)
READ MORE - Magh

Asma

Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
Penyebab
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: – kontraksi otot polos – peningkatan pembentukan lendir – perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan
 Gejala
· Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
· Canned be heard the voice of the additional breath
· Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
· Irama nafas tidak teratur
· Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
· Kesadaran menurun (gelisah/meracau)
Penanganan
1. Tenangkan korban
2. Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3. Posisikan ½ duduk
4. Atur nafas
5. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
6. Jika ada  bisa gunakan alat pada gambar
d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.
Gejala
· Kepala terasa nyeri/berdenyut
· Kehilangan keseimbangan tubuh
· Lemas
Penanganan
1. Istirahatkan korban
2. Beri minuman hangat
3. beri obat bila perlu
4. Tangani sesuai penyebab
READ MORE - Asma

Dehidrasi

Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
Gejala dan tanda dehidrasi
Dehidrasi ringan
· Defisit cairan 5% dari berat badan
· Penderita merasa haus
· Denyut nadi lebih dari 90x/menit
Dehidrasi sedang
· Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
· Nadi lebih dari 90x/menit
· Nadi lemah
· Sangat haus
Dehidrasi berat
· Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
· Hipotensi
· Mata cekung
· Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
· Kejang-kejang
Penanganan
1. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
2. mengganti elektrolit yang lemah
3. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4. Memberantas penyebabnya
5. Rutinlah minum jangan tunggu haus
READ MORE - Dehidrasi

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM
Kasus tenggelam merupakan kasus yang sering terjadi pada wilayah perairan seperti di Indonesia, terutama daerah sungai atau pantai. Perlu diketahui adanya perbedaan media air sebagai sumber persoalan; air asin atau air tawar. Tetapi pada prinsipnya dalam P3K kasus tenggelam adalah sesegera mungkin mengangkat korban tenggelam ke permukaan air atau daratan. Hal ini tentu akan dilakukan oleh orang yang sangat terlatih dalam hal berenang, sehingga penolongpun tidak menjadi korban berikutnya. Setelah korban tenggelam ini dapat di keluarkan dari air maka mengusahakan untuk membebaskan fungsi pernapasan; dan mengeluarkan air yang sudah terminum dengan cara merangsang terjadinya refleks muntah (bagi pasien sadar), sedangkan bagi korban tak sadar/ koma kita harus menghindari terjadinya aspirasi( masuknya air dalam saluran napas) serta sesegera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan yang memadai. Kegawatan pada korban tenggelam adalah terjadinya kegagalan fungsi pernapasan akibat masuknya cairan(air tawar/ asin) ke dalam jaringan paru yang dapat menyebabkan gangguan fungsi respirasi. Semakin cepat diketahui/ ditolong korban tenggelam maka semakin lebih baik dan mudah untuk penanganan selanjutnya.
READ MORE - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TENGGELAM

berbagai kejadian,kecelakaan,penyakit, penangananya serta kompleksitas pada pp

P3K secara harfiah merupakan tindakan yang dapat diberikan / dilakukan oleh orang yang terlatih atau memahami tentang seluk-beluk anatomi-kesehatan dasar. Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum formal, pelatihan ataupun pengalaman. Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan yang pertama sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari P3K sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus ataun sesuai prioritas yang mengancam nyawa.

Dalam kesempatan ini akan dibahas P3K secara praktis pada kasus-kasus darurat yang sering kita amati dan alami di sekitar kita.


KOMPLEKSITAS PADA PERTOLONGAN PERTAMA
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple injury, sehingga mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini berlaku “ skala prioritas”. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak jantung berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa korban. Pada kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, kebanjiran dan sebagainya maka dikenal adanya “Samaritan law”, yaitu penolong berhak menilai korban yang masih layak untuk ditolong dengan kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat yang baik, sehingga untuk menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan serta pengetahuan yang cukup agar tidak terjadi kesalahan dalam bertindak. Tidak jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para korban yang sudah kita tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita menolong korban, tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal, tetapi memang proses perjalanan kehidupan sudah sampai waktunya.

    READ MORE - berbagai kejadian,kecelakaan,penyakit, penangananya serta kompleksitas pada pp

    Pertolongan terhadap Keracunan

    PENGERTIAN
    Racun adalah sesuatu yang meskipun dalam jumlah kecil apabila masuk ke
    dalam tubuh dapat menimbulkan kerusakan jaringan – jaringan tubuh,
    sehingga mengganggu kesehatan, menyebabkan kecelakaan, bahkan dapat
    membawa kematian.

    MACAM DAN CARA MASUKNYA RACUN
    Jenis racun dapat dibedakan berdasarkan cara masuknya racun ke dalam
    tubuh sampai menimbulkan keracunan, yaitu melalui:
    - Saluran Nafas
    - Kulit
    - Luka
    - Saluran Pencernaan

    Saluran Nafas

    1. Golongan gas yang mencekik pernafasan ( karena mendesak zat asam/
    O2 ) misal : Gas Koolzuur, Gas tambang.
    2. Golongan gas beracun
    - Karbon Monoksida (CO) dalam asap kendaraan bermotor sebagai sisa
    pembakaran yang tak sempurna dari bahan pakai
    - Gas untuk memasak
    - Gas Asam Cyanaat
    - Gas Zwavel terdapat dalam sumur – sumur tua atau selokan yang tertutup.
    3. Golongan yang menyebabkan pembengkakan dan pengeluaran cairan dari
    selaput lender sehingga mengganggu/ menyumbat jalan pernafasan, misal :
    - Gas Amoniak
    - Gas yang dipakai dalam peperangan seperti Fosgeen
    4. Golongan yang mempengaruhi Susunan Syaraf , misal :
    - Ether
    - Chloroform

    Gejala – gejala orang yang terkena gas beracun :
    a. Banyak keluar air mata
    b. Banyak keluar air liur
    c. Batuk – batuk
    d. Sakit kepala
    e. Perasaan lemas/ kramp
    f. Muka merah pada keracunan Gas Monoksida
    g. Pingsan

    Pertolongan
    Dalam memberi pertolongan si penolong harus waspada agar ia sendiri
    tidak kena gas beracun, tindakan yang harus dilakukan :\
    a. Pindahkan korban ke tempat yang bebas dari gas beracun, tidurkan
    terlentang dan selimuti,
    b. Bila pingsan tolonglah seperti pada pertolongan pingsan
    c. Bila perlu beri pernafasan buatan
    d. Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat

    Pertolongan pertama pada keracunan sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat secara umum, karena keracunan dapat terjadi dimana saja dan melalui berbagai jalan masuk, bisa dengan tertelan, terhirup, diserap melalui kulit, tetesan pada mata, atau disuntikkan. Setelah berada dalam tubuh, racun masuk kedalam aliran darah dan dengan cepat menyebar ke semua jaringan. Gejalanya bisa bermacam-macam, tergantung dari jenis dan cara masuk racun.gajala yang paling umum adalah muntah, yang terjadi pada sebagian besar korban dengan risiko masuknya isi lambung kedalam paru-paru.


    Untuk mencegah/menghentikan penyerapan racun, dapat dilakukan beberapa hal berikut:

    Bila racun ditelan

    1. Encerkan racun yang ada dalam lambung sekaligus menghalangi penyerapannya. Cairan yang dapat dipakai adalah air putih, susu atau telur mentah.

    2. Kosongkan lambung. Tindakan ini hanya efektif bila dilakukan maksimal 4 jam setelah racun ditelan. Pengosongan lambung dapat dilakukan dengan merangsang muntah atau bilas lambung. Perangsangan muntah dilakukan dengan memberi segelas air atau susu lalu meranngsang dinding faring dengan jari. Namun perangsangan muntah dan bilas lambung tidak boleh dilakukan pada:

    - Keracunan zat korosif, asam/basa kuat, fenol, striknin

    - Keracunan senyawa hidrokarbon, minyak tanah, bensin

    - Penurunan kesadaran atau kejang

    Bila racun melalui kuli/mata:

    1. Pakaian yang tercemar dilepas

    2. Cuci/bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun. Dapat digunakan asam cuka encer untuk menetralkan basa atau natrium bikarbonat encer untuk menetralkan asam. Jangan gunakan zat lain

    Bila racun melalui inhalasi: Pindakah penderita ke tempat yang aman

    Bila racun melalui suntikan: Pasang turniketproksimal dari tempat suntikan. Jaga agar denyut arteri bagian distal masih teraba dan lepasskan selama 1 menit setiap 15 menit.


    Keracunan makanan:

    Bisa disebabkan makanan yang sudah tercemar oleh kuman atau oleh toksin yang dihasilkan kuman yang sudah ada di dalam makanan.

    Keracunan makanan akibat kuman biasanya oleh kuman salmonella (terdapat pada hewan ternak, terutama unggas). Gealanya dapat timbul dalam beberapa jam atau setelah satu hari atau lebih.

    Keracunan makanan akibat toksin biasanya akibat toksin yang dibuat oleh kuman staphyllococcus, gejalanya timbul dengan cepat, bisa dalam 2-6 jam setelah makanan dimakan.

    Gejala:

    - Mual dan muntah

    - Kejang perut dan sakit perut

    - Diare (bisa berdarah)

    - Sakit kepala, demam

    - Syok,kolaps

    Mencegah keracunan makanan:

    - Daging dan unggas beku harus dicairkan secara saksama sebelum dimasak

    - Daging, daging unggas dan telur harus benar-benar masak agar kuman mati

    - Jangan menyimpan makanan hangat terlalu lama karena bakteri dapat berkembang biak tanpa gejala kerusakan yang jelas

    - Tangan harus benar-benar bersih ketika menyiapkan makanan.



    Racun Melalui Kulit

    Racun yang masuk melalui kulit misalnya gigitan binatang/ hewan ( Ular,
    anjing, kucing, kera, dll ), yang dikhawatirkan adalah binatang –
    binatang penggigit yang mengandung kuman seperti Virus Rabies penyebab
    penyakit anjing gila yang terdapat dalam air liur anjing. Luka yang
    dijilat oleh hewan yang terinfeksi rabies pun sangat berbahaya. Luka
    gigitan biasanya berupa luka tusuk yang dapat pula terinfeksi oleh
    kuman lain termasuk tetanus.

    Pertolongan
    a. Keluarkan sedikit darah dari luka
    b. Bersihkan luka dengan kapas yang dibasahi desinfektan (mis. Lysol ½ %)
    c. Teteskan sedikit Yodium Tincture pada luka
    d. Tutup luka dengan kain kasa steril
    e. Bawa ke dokter yang akan menentukan apakah korban perlu suntikan
    terhadap infeksi luka atau suntikan anti tetanus
    f. Apabila ada dugaan rabies, binatang yang menggigit tadi perlu
    ditahan untuk diamati selama 8 hari, dalam jangka waktu tersebut
    binatang itu akan mati apabila memang menderita rabies, bawa korban ke
    rumah sakit untuk mendapatkan suntikan anti rabies.

     penanganan racun akibat gigitan hewan lebih mendetail:

    1. Gigitan Ular
    Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:
    1. Hematotoksin (keracunan dalam)
    2. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)
    3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)
    Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati.
    Penanganan untuk Pertolongan Pertama:
    1. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.
    2. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat
    3. Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan
    o Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik
    o Letakkan daerah gigitan dari tubuh
    o Berikan kompres es
    o Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri
    4. Perawatan luka
    o Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas
    o Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut).
    5. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)
    6. Perbaikan sirkulasi darah
    o Kopi pahit pekat
    o Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv
    o Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor
    7. Obat-obatan lain
    o Ats
    o Toksoid tetanus 1 ml
    o Antibiotic misalnya: PS 4:1
    2. Gigitan Lipan
    Ciri-ciri
    1. Ada sepasang luka bekas gigitan
    2. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam
    Penanganan
    1. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik
    2. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedik
    3. Gigitan Lintah dan Pacet
    Ciri-ciri
    Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)
    Penanganan
    1. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam
    2. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal
    4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya
    Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti.
    Perhatian:
    · Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping
    · Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.
    READ MORE - Pertolongan terhadap Keracunan

    KEDARURATAN MEDIS

    KEDARURATAN MEDIS
    Kedaruratan medis dan gangguan tubuh yang ada dan sudah dikenali oleh dunia kedokteran sangat banyak. Penyebabnya antara lain ; infeksi, racun atau kegagalan satu atau lebih sistem tubuh yang berakhir dengan gejala yang dikelompokan dalam kedaruratan medis. Sebagai ponolong pertama tidak mungkin mengenali semuanya. Bab ini akan membahas kedaruratan medis secara umum saja dan bagaimana membantu seorang penderita dengan keluhan umum saja. Dalam penatalaksanaannya kasus medis tidak banyak berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal yang paling penting adalah mengenali kedaruratannya, terutama secara dini. Kesimpulan mengenai keadaan yang dihadapi hampir 80% diperoleh berdasarkan wawancara dengan penderita bila sadar, keluarganya atau saksi mata dan sumber informasi lainnya. Penatalaksanaan penderita medis di lapangan tidak banyak berbeda satu dengan lainnya. Dalam penatalaksanaan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan nafas dan memantau tanda vital penderita secara teratur lalu segera mengusahakan transportasi penderita ke fasilitas kesehatan.
    Gejala dan tanda pada kedaruratan medis.
    Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas. Perubahan yang tidak normal dari tanda vital penderita sudah mengarah pada kedaruratan medis. Beberapa hal yang dapat diamati pada penderita yang mengarahkan kecurigaan kita pada adanya masalah medis adalah :
    Gejala :
    • Demam.
    • Nyeri.
    • Mual, muntah.
    • Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali.
    • Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat.
    • Sesak atau merasa sukar bernafas.
    • Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut.

    T a n d a :
    • Perubahan status mental ( tidak sadar, bingung ).
    • Perubahan irama jantung ; nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat.
    • Perubahan pernafasan ; irama dan kualitas warna pada selaput lendir ( pucat, kebiruan, terlalu merah ).
    • Perubahan keadaan kulit ; suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering, termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat, kebiruan, terlalu merah ).
    • Perubahan tekanan darah.
    • Manik mata : sangat lebar atau sangat kecil.
    • Bau khas dari mulut atau hidung.
    • Aktivitas otot tidak normal misalnya kejang atau kelumpuhan.
    • Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare.
    • Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.
    • Anggap semua keluhan penderita adalah benar. Bila penderita merasa tidak enak atau tidak nyaman maka perlakukan sebagai kasus medis.
    Secara umum gangguan medis dapat dibagi manjadi :
    • Gangguan jantung dan pernafasan.
    • Gangguan kesadaran atau perubahan status mental.
    • Gangguan akibat perubahan lingkungan.
    • Keracunan.
    • Lain lain.

    GANGGUAN JANTUNG
    Dewasa ini penyakit jantung di kota-kota besar sudah mulai mengalami peningkatan dan bahkan masuk dalam peringkat teratas penyakit yang menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan perubahan pola hidup khususnya yang paling banyak terjadi di kota besar.
    Nyeri dada merupakan keluhan medis yang sering dijumpai. Keadaan ini dapat terjadi akibat gangguan sirkulasi darah jantung yang berakibat terjadinya kerusakan sebagian jantung atau dikenal sebagai serangan jantung. Jantung memperoleh darah dari sistem sirkulasi yang dikenal sebagai peredaran darah koroner. Pembuluh darah ini sering mengalami gangguan akibat proses perlemakan yang dalam dunia medis dikenal sebagai arteriosklerosis, yaitu penampang pembuluh darah menyempit. Keadaan ini menyebabkan pasokan darah menuju jantung berkurang. Bila keadaan ini menjadi parah maka akan terjadi nyeri pada otot jantung yang tidak mendapat oksigen dalam jumlah yang cukup, akhirnya otot jantung akan mati.
    Beberapa keadaan lain yang dapat menyebabkan nyeri dada adalah gangguan pencernaan, stress dan ketegangan. Penolong harus menganggap semua nyeri dada adalah kasus serangan jantung.
    Penyakit jantung banyak ditemukan di perkotaan terutama karena terjadinya perubahan gaya hidup.
    Berikut ada beberapa faktor risiko penyakit jantung adalah :
    1. Tidak dapat diubah :
    • Riwayat penyakit dalam keluarga.
    • Jenis kelamin, ada kecenderungan pria lebih tinggi dari wanita.
    • Latar belakang etnis.
    • Usia, insiden meningkat pada usia lebih dari 30 tahun.

    2. Dapat diubah :
    • Merokok.
    • Tekanan darah tinggi.
    • Kadar kolesterol tinggi.
    • Aktivitas fisik, umumnya gaya hidup sekarang di perkotaan dapat dikatagorikan “malas”.
    3. Faktor penyulit :
    • Obesitas ( kegemukan ).
    • Penyakit gula ( diabetes )
    • Stres berlebihan.
    Beberapa gangguan jantung yang dapat ditemui selain serangan jantung adalah angina ( pektoris ) dan gagal jantung. Gejalanya hampir sama dan semuanya dapat berakhir pada terhentinya fungsi jantung.
    Gejala dan tanda :
    1. Perasaan tidak enak, nyeri atau rasa berat di dada. Nyeri sering menyebar ke lengan kiri, leher, rahang dan punggung.
    2. Nyeri berkembang beberapa menit dengan permulaan yang tiba-tiba.
    3. Penderita akan memegang dadanya dan sedikit membungkuk.
    4. Sering penderita tidak ada respon, henti nafas dan denyut nadi tidak teraba. Gejala 1 4 khas pada serangan jantung namun dapat dialami pada keluhan jantung lainnya.
    5. Gangguan pernafasan, pada gagal jantung biasanya berupa sesak nafas yang terjadi setelah melakukan aktifitas fisik.
    6. Nadi tidak normal ( cepat, lemah atau tidak teratur ).
    7. Palpitasi ( jantung terasa berdenyut¬denyut ).
    8. Mungkin terlihat pelebaran pembuluh balik di daerah leher dan tubuh bagian atas.
    9. Bengkak-bengkak sering tampak pada daerah pergelangan kaki, perut membengkak.
    10. Mual, muntah, rasa tidak enak di lambung
    11. Kepala terasa ringan.
    12. Rasa lemas yang muncul mendadak.
    13. Kulit termasuk selaput lendir pucat, abu¬abu atau kebiruan.
    14. Keringat berlebihan.
    15. Merasa kiamat.
    Penanganan :
    1. Tenangkan penderita dan jangan panik.
    2. Jangan tinggalkan penderita sendiri.
    3. Suruhlah penderita untuk menghentikan semua kegiatannya dan berbaring pada posisi yang dirasakan paling nyaman ( penderita gagal jantung biasanya memilih posisi setengah duduk).
    4. Pastikan jalan nafas penderita terbuka dengan baik. Berikan oksigen bila ada.
    5. Kendorkan semua pakaian yang mengikat pada tubuh penderita.
    6. Jangan beri makan atau minum.
    7. Bila penderita tidak respon maka segera lakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar
    8. Bawa penderita segera ke RS / dokter / Puskesmas terdekat
    Beberapa macam gangguan yang biasa terjadi pada saluran pernafasan:
    Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
    Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
    Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
    Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
    Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
    Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri.
    Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
    Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
    Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
    Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
    Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
    Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
    Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
    Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
    Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
    Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
    Pernafasan adalah peristiwa keluar masuknya udara ke dalam paru-paru berdasarkan pada aktivitas.
    Guna Pernafasan
    Mengambil Oksigen (O2) dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2)
    Membantu peredaran darah vena ke paru - paru
    Jumlah Pernafasan Normal permenit
    Bayi = 30 – 60 permenit
    Bayi pada tahun pertama = 25 – 30 permenit
    Bayi pada tahun kedua = 20 – 26 permenit
    Anak usia 14 tahun = 20 – 30 permenit
    Wanita dewasa = 18 – 20 permenit
    Laki – Laki dewasa = 16 – 18 permenit
    Orang tua 50 tahun = 14 – 16 permenit
    Orang tua 70 tahun = 12 – 14 permenit
    Hal yang Harus diperhatikan
    Frekuensi pernafasan (berapa kali permenit bernafas)
    Panjang atau pendeknya nafas
    Dalamnya nafas
    Teratur atau tidaknya nafas
    Adanya gangguan atau tanda abnormal pernafasan
    Denyut Nadi ialah mengembangnya pembuluh darah yang mengalir akibat kontraksi jantung.
    Macam – Macam Nadi
    Arteri Radialis (pergelangan tangan)
    Arteri Temporalis (dahi)
    Arteri Dasalis (diatas tumit)
    Femoralis (sela – sela paha)
    Ubun – ubun pada bayi
    Pada umumnya denyut nadi diperiksa di arteri radialis, karena terletak di bawah kulit diatas tulang radialis dan tempatnya mudah diraba.
    Yang Harus diperhatikan Saat Menghitung Denyut Nadi
    Jumlah permenit
    Keras dan lamanya denyutan
    Teratur atau tidaknya denyutan
    Besar atau kecilnya denyutan
    Jumlah Denyut Nadi Normal
    Usia 1 – 7 bulan = 115 – 130 permenit
    Usia 1 – 7 tahun = 100 – 120 permenit
    Usia 7 – 14 tahun = 90 – 100 permenit
    Wanita dewasa = 80 – 90 permenit
    Laki – Laki dewasa = 60 – 80 permenit
    Suhu (badan) adalah derjat panas badan yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh tubuh. Alat pengukur suhu adalah Termometer.
    Termometer ada 3 macam:
    termometer badan
    termometer air
    termometer udara
    Tujuan Mengukur Suhu
    Untuk mengetahui suhu tubuh si sakit
    Untuk mengetahui adanya kelainan pada suhu tubuh si sakit
    Untuk mengetahui perkembangan penyakit
    Untuk membantu dokter dalam menegakan diagnosis.
    Tempat - Tempat yang dapat diukur dengan Termometer Badan
    Mulut
    Ketiak (exsilair)
    Pelepasan (rektal)
    Cara – Cara Mengukur Suhu
    1. Di mulut
    Periksa termometer apakah air raksa sudah turun.
    Ujung air raksa diletakkan di lidah, lalu mulut di tutup dan bernapas melalui hidung
    Sesudah 2-3 menit termometer diangkat dan hasilnya di catat.
    2. Di ketiak (exsilair)
    Ketiak penderita dibersihkan.
    Termometer diperiksa apakah air raksa sudah turun.
    Jepitlah ujung air raksa termometer pada ketiak.
    Lengan ditekan pada dada, dengan lengan memegang bahu sebelah lain sesudah 10-15 menit.
    Termometer diangkat dan dicatat hasilnya
    3. Di pelepasan (rektal)
    Miringkan badan penderita dan turunkan pakaian sampai pantat.
    Periksa termometer apakah air raksa sudah turun.
    Ujung termometer diolesi vaselin.
    Masukkan pada pelepasan ± 4cm
    Usahakan penderita pegang sendiri. Bila anak – anak, baby sister yang memegang atau pengasuhnya.
    Seterlah 3-5 menit angkat dan hasilnya dicatat.
    Cara Membersihkan Termometer
    Setelah termometer selesai dipakai : seger bersihkan dengan kapas lalu cuci dengan sabun setelah itu bilas dengan air bersih dan lap dengan tisu sampai kering lalu masukkan ketempatnya lagi.
    READ MORE - KEDARURATAN MEDIS

    EVAKUASI TRANSPORTASI


    Mekanika Tubuh
    Mekanika Tubuh adalah menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan pengangkatan dalam pemindahan penderita (EVAKUASI)
    Tujuan :
    Menghindari terjadinya cedera pada penolong
    Pemindahan Penderita
    Setelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita menentukan prioritas pemindahan penderita. Beberapa pertanyaan yang mungkin terjadi adalah :
    a. Kapan saatnya penderita dipindahkan
    b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus selesai sebelum pemindahan.
    c. Berapa lamakah tulang belakang harus dijaga ( stabilisasi manual )
    Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan penderita :
    1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat pemindahan
    2. Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan penderita
    3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita jika tidak mampu
    4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat dengan otot punggung dan membungkuk.
    5. Jaga keseimbangan
    6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan dan mengangkat korban.
    7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
    Prinsip dasar pemindahan penderita :
    1. Jangan dilakukan jika tidak perlu
    2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar
    3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan terlatih
    Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang penderita harus dipindahkan. Sebagai pedoman dapat dikatakan bahwa bila tidak ada bahaya berikan pertolongan dulu baru pindahkan penderita.Bila situasi dan kondisi dilapangan relative tidak aman mungkin harus dilakukan pemindahan korban terlebih dahulu.
    Berdasarkan keselamatan penolong dan penderita, pemindahan penderita digolongkan menjadi 2 bagian :
    1. Pemindahan Darurat
    Pemindahan darurat dilakukan bila ada bahaya yang mengancam bagi penderita dan penolong. Contoh :
    - Ancaman Kebakaran
    - Ancaman Ledakan
    - Ancaman Bangunan runtuh
    - Ancaman mobil terguling bensin tumpah
    - Adanya bahan-bahan berbahaya
    - Orang sekitar yang berprilaku aneh
    - Kondisi cuaca yang buruk
    Contoh Cara pemindahan Darurat :
    - Tarikan lengan
    - Tarikan Bahu
    - Tarikan Baju
    - Tarikan selimut
    2. Pemindahan Biasa
    Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak membahayakan penderita maupun penolong.
    Tehnik angkat langsung dengan tiga penolong :
    1. ke tiga penolong berlutut pada salah satu sisi penderita , jika memungkinkan beradalah pada sisi yang paling sedikit cedera
    2. penolong pertama menyisipkan satu lengan dibawah leher dan bahu, lengan yang satu disisipkan dibawah punggung penderita
    3. penolong kedua menyisipkan tangan dibawah punggung dan bokong penderita
    4. penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah lutut penderita
    5. penderita siap diangkat dengan satu perintah
    6. angkat penderita keatas lutut ketiga penolong secara bersamaan
    7. sisipkan tandu yang akan digunakan dan atur letaknya oleh penolong yang lain
    8. letakkan kembali penderta diatas tandu dengan satu perintah yang tepat
    9. jika akan berjalan tampa memakai tandu, dari langkah no 6 teruskan dengan memiringkan penderita ke dada penolong
    10. berdiri secara bersamaan dengan satu perintah
    11. berjalanlah kearah yang dikehendaki dengan langkah bertahap
    Tehnik mengangkat tandu
    Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan mengangkat tandu
    1. tempatkan kaki pada jarak yang tepat
    2. punggung harus tetap lurus
    3. kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala tetap menghadap kedepan dalam posisi netral
    4. genggamlah pegangan tandu dengan baik
    5. pada saat mengangkat punggung harus tetap terkunci sebagai poros dan kekuatan konstraksi otot seluruhnya pada otot tungkai
    6. saat menurunkan tandu lakukan langkah diatas pada urutan selanjutnya .
    Tehnik angkat anggota gerak
    Biasanya diperlukan dua penolong untuk melakukan tehnik ini :
    a. Penolong pertama berada diposisi kepala penderita
    b. Lakukan pengangkatan pada lengan penderita
    c. Penolong yang lain berdiri diantara dua tungkai penderita, menyelipkan tangan dan mengangkat ke dua lutut penderita
    d. Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat memindahkan penderita di lokasi yang diinginkan
    Posisi penderita
    Secara umum posisi penderita tergantung dari cedera yang dialami dan keadaan pada saat
    itu. Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita :
    - Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai atas dan tulang belakang tingikka tungkai sekitar 20 – 30 cm.
    - Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan duduk atau setengah duduk
    - Penderita dengan nyeri perut. Posisikan tidur. Posisikan tidur miring dengan tungkai ditekuk
    - Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan awasi jalan napas
    - Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang (spinal) harus segera distabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjang.
    - Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lainnya, posisikan miring stabil
    Posisi terbaik melakukan pemindahan tergantung pada kondisi saat it
    READ MORE - EVAKUASI TRANSPORTASI

    LUKA BAKAR


    Terpenting dalam pertolongan pertama pada luka bakar adalah segera membebaskan korban dari sumber luka bakar kemudian mengatasi nyeri. Terbakarnya permukaan tubuh membuat sensasi nyeri yang sangat hebat, terutama pada luka bakar yang tidak terlalu dalam, sehingga syaraf-syaraf nyeri banyak mengalami rangsangan. Selain itu juga perlu mendapat perhatian sumber penyebab luka bakar itu apa? Api dan air/ uap panas sangat berbeda, begitu juga dengan lokasi tubuh yang terbakar. Sangat berbahaya adalah mengirup uap panas, hal ini akan segera menyebabkan udema jaringan saluran napas, sehingga terjadi obstruksi saluran napas. Mengurangi perasaan nyeri yang paling ideal adalah air bersih yang dingin. Seringkali terjadi kesalahan dalam penanganan luka bakar pada tahapan ini. Penggunaan bahan selain air bersih merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi korban, karena selain air yang bersih dapat menyebabkan semakin kotornya permukaan luka, mempersulit pembersihannya pada saatnya nanti dan dapat menambah rangsangan nyeri itu sendiri. Kalau memungkinkan berikanlah siraman air mengalir.
    Pengertian : Semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi.
    Penyebab Luka Bakar :
    1. Panas ( Suhu Diatas 60ยบ ), contoh : Api, Uap panas, Benda panas
    2. Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
    3. Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
    4. Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
    Pengolongan
    Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar dikelompokkan menjadi :
    1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang paling atas ( kulit Ari / Epidermis )
    2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit lebih dalam
    3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan sampai kedalam tulang dan rongga dalam.
    Luas permukaan luka bakar
    Dalam penangan luka bakar dan penentuan derajat berat luka bakar, luas permukaan tubuh yang mengalami luka bakar sangat berperan. Pedoman untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum 9 ( rule of nine ) yaitu dengan membagi daerah tubuh dengan prosentase sembilan per daerah tubuh ( lihat gambar hukum 9 )
    Penangangan Luka Bakar : 
    1. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
    . Perhatikan keadaan umum penderita
    2. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih
    3. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya
    4. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril ( kassa Steril ), jangan memecahkan gelembung.
    5. Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.

    Pendinginan
    · Membuka pakaian penderita/korban
    · Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air Mencegah infeksi
    o Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
    o Penderita dikerudungi kain putih
    o Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll
    2. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
    3. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
    4. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan.
    5. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
    READ MORE - LUKA BAKAR

    CEDERA SISTEM OTOT RANGKA


    Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di lapangan, mulai dari yang ringan sampai mengancam nyawa. Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat membantu mencegah terjadinya cacat tetap.
    Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
    1. Patah tulang ( Fraktur )
    2. Cerai sendi ( Dislokasi )
    3. Terkilir otot ( Strain )
    4. Terkilir sendi ( Sprain )
    1. Patah Tulang
    Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
    Gejala dan tanda patah tulang :
    - Perubahan bentuk
    - Nyeri dan kaku
    - Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
    - Terjadinya pembengkakan
    - Adanya memar
    - Ujung tulang terlihat
    - Adanya gangguan peredaran perdarahan
    Jenis Patah Tulang
    1. Patah tulang terbuka
    • Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
    2. Patah tulang tertutup
    • Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
    Pembidaian
    Pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
    Tujuan Pembidaian -> Fiksasi & Imobilisasi
    1. Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
    2. Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
    3. Mengistirahatkan anggota badan yang patah
    4. Mengurangi rasa nyeri
    5. Mengurangi perdarahan
    6. Mempercepat penyembuhan
    Macam – macam Bidai
    1. Bidai Keras
    Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum
    2. Bidai yang dapat dibentuk
    Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal, selimut, karton, bidai kawat.
    3. Bidai Traksi
    Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha
    4. Gendongan atau Blat dan Bebat
    Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
    5. Bidai Improvisasi
    Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu berimprovisasi membuat bidau yang cukup kuat dan ringan untuk menopang bagian tubuh yang cedera.Contoh : majalah, Koran, karton dll
    Pedoman umum pembidaian
    1. Sampaikan rencana tindakan kepada penderita
    2. Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan rawat perdarahan bila ada
    3. Nilai gerakan sensasi-sirkulasi pada bagian daerah luka sebelum menggerakan pembidaian
    4. Siapkan alat seperlunya ( bidai dan, mitella )
    5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cidera
    6. Jangan memasukan bagian tulang yang patah
    7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
    8. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar
    9. Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak
    10. Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
    2. Cerai Sendi ( Dislokasi )
    Cerai sendi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi.
    Penyebab :
    - Sendi teregang melebihi batas normal sehingga kedua ujung tulang terpisah dan tidak pada tempatnya. Jaringan ikat sendi bisa tertarik melebihi batas normal dan mungkin sampai robek
    Gejala dan tanda :
    - Secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi.
    3. Terkilir Otot ( Strain )
    Terkilir otot adalah robeknya jaringan otot pada ekor otot ( Tendon ), karena teregang melebihi batas normal.
    Penyebab :
    - Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera olahraga karena :
    a. Latihan peregangan tidah cukup
    b. Latihan peregangan tidak benar
    c. Teregang melampaui kemampuan
    d. Gerakan yang tidak benar
    Gejala dan tanda :
    1. Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu
    2. Nyri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
    3. Bengkak pada daerah cedera
    4. Terkilir Sendi ( Sprain )
    Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi teregang melebihi batas normal .
    Penyebab : Terpeleset, gerakan yang salah .
    Gejala dan Tanda
    1. Bengkak
    2. Nyeri Gerak
    3. Nyeri Tekan
    4. Warna kulit merah kebiruan
    Pertolongan cedera pada sistem otot rangka :
    1. Lakukan penilaian dini.
    2. Lakukan pemeriksaan Fisik
    3. Stabilkan bagian yang patah secara manual
    4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat
    5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
    6. Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella )
    7. LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
    8. Kurangi rasa sakit
    9. Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
    Penanganan Terkilir :
    - Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera
    - Tinggikan bagian yang cedera
    - Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu
    - Balut tekan dan tetap tinggikan
    - Rawat sebagai patah tulang
    - Rujuk ke fasilitas kesehatan
    Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak :
    1. Cedera bahu
    Dislokasi bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu. Bila terjadi patah tulang selangka, mungkin terlihat rongga pada daerah lengan atas di bawah tulang selangka. Pada cedera ini tindakan yang paling baik adalah memasang gendongan.
    2. Cedera Patah tulang lengan atas
    Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang ini cedera waspadailah cedera jaringan disekitarnya. Pertolongan :
    a. letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap kedalam
    b. Pasang bidai sampai siku
    c. Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
    d. Lengan bawah digendong
    e. Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah, dan biarkan tangan tergantung, tidak usah digendong.
    f. Rujuk ke fasilitas kesehatan
    3. Cedera patah tulang lengan bawah
    Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan cedera yang sering ditemukan. Pertolongan :
    a. letakkan tangan di dada
    b. Pasang bidai dari siku sampai tangan
    c. Ikat pada daerah diatas dan dibawah tulang yang patah
    d. Lengan digendong
    e. Rujuk ke fasilitas kesehatan
    4. Cedera tangan dan jari
    Tangan yang cedera harus dibidai pada posisi fungsional. Cara paling mudah adalah dengan meletakkan benda dalam telapak tangan, lalu membalut tangan tersebut dan meletakkannya diatas bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka ikatlah jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang cedera lebih dari satu jari maka bidailah seluruh tangan
    5. Patah tulang paha
    Perubahan bentuk pada patah tulang paha biasanya terlihat dengan jelas, disamping nyeri dan pembengkakkan. Pertolongan :
    a. Pasang dua bidai dari :
    a. Ketiak sampai sedikit melewati telapak kaki
    b. Lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki
    b. Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah
    c. Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki – telapak kaki dengan pembalut utnuk mengurangi pergerakan.
    d. Rujuk ke fasilitas Kesehatan
    Catatan :
    - Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan dalam, sehingga penderita dapat mengalami syok
    - Bila ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan dan rawat lukanya
    6. Cedera Lutut
    Bila lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan bila lurus maka bidailah dalam posisi lurus. Cara membidainya sama seperti patah tulang paha .
    7. Patah tulang tungkai bawah
    Umumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera bersamaan. Letaknya yang sangat dekat denganpermukaan kulit menyebabkan cedera ini sering berupa patah tulang terbuka . Pertolongan :
    a. Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai yang patah dari lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki.
    b. Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau kain.
    c. Rujuk ke fasilitas kesehatan
    READ MORE - CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
    Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner